Senin, 13 Agustus 2012

Ikatan Kimia

·         Definisi Ikatan Kimia
Adalah ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul dengan cara sebagai berikut :
a)       atom yang 1 melepaskan elektron, sedangkan atom yang lain menerima elektron (serah terima elektron)
b)       penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari masing-masing atom yang berikatan
c)        penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan

Ø  Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah agar terjadi pencapaian kestabilan suatu unsur.
Ø  Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi dari suatu atom/unsur yang terlibat.
Ø  Salah 1 petunjuk dalam pembentukan ikatan kimia adalah adanya 1 golongan unsur yang stabil yaitu golongan VIIIA atau golongan 18 (gas mulia).
Ø  Maka dari itu, dalam pembentukan ikatan kimia; atom-atom akan membentuk konfigurasi elektron seperti pada unsur gas mulia.
Ø  Unsur gas mulia mempunyai elektron valensi sebanyak 8 (oktet) atau 2 (duplet, yaitu atom Helium).

Periode
Unsur
Nomor Atom
K
L
M
N
O
P
1
He
2
2





2
Ne
10
2
8




3
Ar
18
2
8
8



4
Kr
36
2
8
18
8


5
Xe
54
2
8
18
18
8

6
Rn
86
2
8
18
32
18
8

Ø  Kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia terdekat dikenal dengan istilah Aturan Oktet

o    Lambang Lewis
Adalah lambang atom yang dilengkapi dengan elektron valensinya.
·   Lambang Lewis gas mulia menunjukkan 8 elektron valensi (4 pasang).
·   Lambang Lewis unsur dari golongan lain menunjukkan adanya elektron tunggal (belum berpasangan).

Berdasarkan perubahan konfigurasi elektron yang terjadi pada pembentukan ikatan, maka ikatan kimia dibedakan menjadi 4 yaitu : ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinat / koordinasi / dativ dan ikatan logam.

1).    Ikatan Ion ( elektrovalen )
  • Terjadi jika atom unsur yang memiliki energi ionisasi kecil/rendah melepaskan elektron valensinya (membentuk kation) dan atom unsur lain yang mempunyai afinitas elektron besar/tinggi menangkap/menerima elektron tersebut (membentuk anion).
  • Kedua ion tersebut kemudian saling berikatan dengan gaya elektrostatis (sesuai hukum Coulomb).
  • Unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah unsur logam sedangkan unsur yang cenderung menerima elektron adalah unsur non logam.
Senyawa yang mempunyai ikatan ion antara lain :
a)       Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan golongan halogen (VIIA)
Contoh : NaF, KI, CsF
b)       Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan golongan oksigen (VIA)
Contoh : Na2S, Rb2S,Na2O
c)        Golongan alkali tanah (IIA) dengan golongan oksigen (VIA)
Contoh : CaO, BaO, MgS

Sifat umum senyawa ionik :
1)       Titik didih dan titik lelehnya tinggi
2)       Keras, tetapi mudah patah
3)       Penghantar panas yang baik
4)       Lelehan maupun larutannya dapat menghantarkan listrik (elektrolit)
5)       Larut dalam air
6)       Tidak larut dalam pelarut/senyawa organik (misal : alkohol, eter, benzena)
2).    Ikatan Kovalen
o    Adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh 2 atom yang berikatan.
o    Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan berikatan untuk melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non logam).
o    Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion.
o    Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap atom non logam berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan dengan cara mempersekutukan elektronnya dan akhirnya terbentuk pasangan elektron yang dipakai secara bersama.
o    Pembentukan ikatan kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron tersebut harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu 8 elektron (kecuali He berjumlah 2 elektron).

Ada 3 jenis ikatan kovalen :
a).    Ikatan Kovalen Tunggal
  Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom H membentuk molekul H2
b).   Ikatan Kovalen Rangkap Dua
 Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O2
c).    Ikatan Kovalen Rangkap Tiga
Ikatan yang terjadi antara atom N dengan N membentuk molekul N2
3).    Ikatan Kovalen Koordinasi / Koordinat / Dativ / Semipolar
  • Adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan [Pasangan Elektron Bebas (PEB)], sedangkan atom yang lain hanya menerima pasangan elektron yang digunakan bersama.
  • Pasangan elektron ikatan (PEI) yang menyatakan ikatan dativ digambarkan dengan tanda anak panah kecil yang arahnya dari atom donor menuju akseptor pasangan elektron.
4).    Ikatan Logam
v  Adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik yang terjadi antara muatan positif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron yang bebas bergerak.
v  Atom-atom logam dapat diibaratkan seperti bola pingpong yang terjejal rapat 1 sama lain.
v  Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk dilepaskan dan membentuk ion positif.
v  Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar (terdapat banyak tempat kosong) sehingga elektron dapat berpindah dari 1 atom ke atom lain.
v  Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi logam mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak tetap posisinya pada 1 atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari 1 atom ke atom lain.

v  Elektron-elektron valensi tersebut berbaur membentuk awan elektron yang menyelimuti ion-ion positif logam.
v  Struktur logam seperti gambar di atas, dapat menjelaskan sifat-sifat khas logam yaitu :
a).    berupa zat padat pada suhu kamar, akibat adanya gaya tarik-menarik yang cukup kuat antara elektron valensi (dalam awan elektron) dengan ion positif logam.
b).    dapat ditempa (tidak rapuh), dapat dibengkokkan dan dapat direntangkan menjadi kawat. Hal ini akibat kuatnya ikatan logam sehingga atom-atom logam hanya bergeser sedangkan ikatannya tidak terputus.
c).    penghantar / konduktor listrik yang baik, akibat adanya elektron valensi yang dapat bergerak bebas dan berpindah-pindah. Hal ini terjadi karena sebenarnya aliran listrik merupakan aliran elektron.

Polarisasi Ikatan Kovalen
    Suatu ikatan kovalen disebut polar, jika Pasangan Elektron Ikatan (PEI) tertarik lebih kuat ke salah 1 atom.Jadi, kepolaran suatu ikatan kovalen disebabkan oleh adanya perbedaan keelektronegatifan antara atom-atom yang berikatan.Sebaliknya, suatu ikatan kovalen dikatakan non polar (tidak berkutub), jika PEI tertarik sama kuat ke semua atom.
o    Momen Dipol ( µ )
Adalah suatu besaran yang digunakan untuk menyatakan kepolaran suatu ikatan kovalen.
Dirumuskan :
µ = Q x r           ;           1 D = 3,33 x 10-30 C.m
keterangan :
µ     = momen dipol, satuannya debye (D)
Q     = selisih muatan, satuannya coulomb (C)
r      = jarak antara muatan positif dengan muatan negatif, satuannya meter (m)

Perbedaan antara Senyawa Ion dengan Senyawa Kovalen
No
Sifat
Senyawa Ion
Senyawa Kovalen
1
Titik didih
Tinggi
Rendah
2
Titik leleh
Tinggi
Rendah
3
Wujud
Padat pada suhu kamar
Padat,cair,gas pada suhu kamar
4
Daya hantar listrik
Padat = isolator
Lelehan = konduktor
Larutan = konduktor
Padat = isolator
Lelehan = isolator
Larutan = ada yang konduktor
5
Kelarutan dalam air
Umumnya larut
Umumnya tidak larut
6
Kelarutan dalam trikloroetana (CHCl3)
Tidak larut
Larut
Pengecualian dan Kegagalan Aturan Oktet
1).    Pengecualian Aturan Oktet
a)       Senyawa yang tidak mencapai aturan oktet
Meliputi senyawa kovalen biner sederhana dari Be, B dan Al yaitu atom-atom yang elektron valensinya kurang dari empat (4).
Contoh : BeCl2, BCl3 dan AlBr3
b)       Senyawa dengan jumlah elektron valensi ganjil
Contohnya : NO2 mempunyai jumlah elektron valensi (5 + 6 + 6) = 17

c)       Senyawa dengan oktet berkembang
Unsur-unsur periode 3 atau lebih dapat membentuk senyawa yang melampaui aturan oktet / lebih dari 8 elektron pada kulit terluar (karena kulit terluarnya M, N dst dapat menampung 18 elektron atau lebih).
Contohnya : PCl5, SF6, ClF3, IF7 dan SbCl5
2).    Kegagalan Aturan Oktet
Aturan oktet gagal meramalkan rumus kimia senyawa dari unsur transisi maupun post transisi.
Contoh :
ü  atom Sn mempunyai 4 elektron valensi tetapi senyawanya lebih banyak dengan tingkat oksidasi +2
ü  atom Bi mempunyai 5 elektron valensi tetapi senyawanya lebih banyak dengan tingkat oksidasi +1 dan +3

Penyimpangan dari Aturan Oktet dapat berupa :
1)       Tidak mencapai oktet
2)       Melampaui oktet ( oktet berkembang )

Penulisan Struktur Lewis
Langkah-langkahnya :
1)       Semua elektron valensi harus muncul dalam struktur Lewis
2)       Semua elektron dalam struktur Lewis umumnya berpasangan
3)       Semua atom umumnya mencapai konfigurasi oktet (khusus untuk H, duplet)
4)       Kadang-kadang terdapat ikatan rangkap 2 atau 3 (umumnya ikatan rangkap 2 atau 3 hanya dibentuk oleh atom C, N, O, P dan S)

Langkah alternatif : ( syarat utama : kerangka molekul / ion sudah diketahui )
1)       Hitung jumlah elektron valensi dari semua atom dalam molekul / ion
2)       Berikan masing-masing sepasang elektron untuk setiap ikatan
3)       Sisa elektron digunakan untuk membuat semua atom terminal mencapai oktet
4)       Tambahkan sisa elektron (jika masih ada), kepada atom pusat
5)       Jika atom pusat belum oktet, tarik PEB dari atom terminal untuk membentuk ikatan rangkap dengan atom pusat

Resonansi
a.        Suatu molekul atau ion tidak dapat dinyatakan hanya dengan satu struktur Lewis.
b.        Kemungkinan-kemungkinan struktur Lewis yang ekivalen untuk suatu molekul atau ion disebut Struktur Resonansi.     
c.        Dalam molekul SO2 terdapat 2 jenis ikatan yaitu 1 ikatan tunggal dan 1 ikatan rangkap 2
d.        Berdasarkan konsep resonansi, kedua ikatan dalam molekul SO2 adalah ekivalen.
e.        Dalam molekul SO2 itu, ikatan rangkap tidak tetap antara atom S dengan salah 1 dari 2 atom O dalam molekul itu, tetapi silih berganti.
f.         Tidak satupun di antara ke-2 struktur di atas yang benar untuk SO2, yang benar adalah gabungan atau hibrid dari ke-2 struktur resonansi tersebut.

Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur

STRUKTUR ATOM DAN SIFAT PERIODIK UNSUR
I. STRUKTUR ATOM
  1. Partikel Penyusun Atom
Inti atom (nukleon) proton
Atom netron
Kulit atom elektron
Partikel atom tersebut bisa dibedakan menjadi :
Partikel
Penemu
Lambang
Muatan
Massa(sma)
Proton
Netron
Elektron
Goldstein
Chadwick
Thompson
: p
; n
; e
+ 1
O
-1
1
1
0
B. Nomor atom dan nomor massa
Lambang nuklida ditulis dengan :
A
X
Z
A = no massa, sehingga untuk mencari jumlah
= jml p + jml n neutron :
Z = no atom n = A - Z
= jml p = jml e = No massa no atom
Contoh :
18
1. O ~ Atom O dengan no atom = 8 berarti jumlah p = 8, e = 8
8
no massa = 18
Jumlah n dalam atom O tersebut = 18 – 8 = 10
23
2. Na ~ Atom Na dengan jumlah p = 11, e = 11, n = 23 - 11 = 12
| |
Ada beberapa istilah yang perlu kita ketahui, yaitu :
1. Isotop = Atomx dengan jumlah proton sama, tapi jumlah neutron beda
= Atomx dengan no atom sama, tapi no massa beda
Contoh :
1 2 3
H dengan H dengan H - isotop H dengan no atom sama (p sama) = 1
1 1 1
- isotop H dengan no massa beda, dengan
jumlah netron beda yaitu 0, 1, 2.
12 13
C dengan C isotop C dengan jumlah p = 6, jumlah netron masingx 6, 7
6 6
- 1 -
2. IsobAR = Atomx dengan no atom beda, tapi no massa sama (Ar sama)
Contoh :
14 14
C dengan N
6 7
24 24
Na dengan Mg
11 12
3. IsotoN = Atomx dengan no atom berbeda, tapi jumlah neutron sama
Contoh :
13 14
C dengan N atomx dengan jumlah neutron sama = 7
6 7
23 24
Na dengan Mg jumlah neutron = 12
11 12
B. Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron adalah susunan elektron dalam masingx kulit elektron atau sub kulit.
Aturan dalam pengisian konfigurasi elektron ini diurutkan dari sub kulit dengan energi rendah sampai sub kulit dengan energi yang tinggi (atau dengan prinsip Aufbau).
Untuk pengisian elektron kedalam sub kulit bisa kita lihat dari :
Kulit Sub kulit



1 s
2 s p
3 s p d
4 s p d f
5 s p d f
6 s d d
7 s p
dari diagram diatas dapat kita lihat urutan pengisian sub kulit, mulai dari sub kulit yang energinya paling rendah.
1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f 5d 6p 7s 5f 6d 7p
Aturan pengisian elektron pada tiap sub kulit adalah sebagai berikut :
Pada sub kulit s, elektron maksimum = 2
p = 6
d = 10
f = 14
- 2 -
Contoh :
Tuliskan konfigurasi elektron dari :
1. 1H : 1s1
2. 2He : 1s2
3. 4Be : 1s2 2s2
4. 5B : 1s2 2s2 2p1
5. Na : 1s2 2s2 2p6 3s1
6. 5B : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
7. 19K : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1
8. 21Sc : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1
D. Perkembangan Teori Atom
Teori atom mengalami perkembangan mulai dari teori atom Datton Tungga teori atom mekanika medern. Perkembangan tersebut adalah :
1. Jhon Datton
- Atom berupa bola pejal yang amat kecil tidak dapat dibagi
- Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur
- Unsur tersusun dari atomx yang sama
- Dalam reaksi kimia, atomx tidak mengalami perubahan, yang berubah adalah susunannya.
Kelebihan teori ini : dapat dengan mudah menjelaskan hukum kekekalan massa (lavoisier) dan hukum perbandingan tetap (proust).
Kelemahan : – Sekarang atom dapat dibagi (dipecah) dalam kimia nuklir
- Belum dapat menjelaskan adanya bagian penyusun atom
2. Thompson :
- Atom terdiri dari sebuah bola yang bermuatan positif dan pada bagian tertentu dari bola ini terdapat elektron yang bermuatan negatif (model roti kismis)
3. Rutherford :
- Atom terdiri dari muatan positif yang terpusat pada inti atom
- Massa atom terpusat pada inti yang dikelilingi elektron yang bermuatan negatif.
Kelemahan : Bertentangan dengan teori Maxwell yaitu mengapa elektron tetap pada lintasannya.
Menurut maxwell : elektron yang bergerak menimbulkan medan magnit, artinya elektronx ini memancarkan energi, maka pada suatu saat akan kehabisan energi dan jatuh ke inti.
- 3 -
4. Bohr
- Elektronx dalam mengelilingi inti berada pada tingkat x energi (kulit) tertentu tanpa menyerap/memancarkan energi.
- - Elektron dapat berpindah dari kulit yang lebih dalam ke kulit yang lebih luar jika menyerap energi dan jika dari kulit yang lebih luar ke kulit lebih dalam dengan memancarkan energi.
5. Model Atom Mekanik Modern
- Kedudukan elektron tidak dapat ditentukan dengan pasti (selalu bergerak mengelilingi inti)
- Elektron dalam atom berada dalam orbital
LATIHAN SOAL-SOAL STRUKTUR ATOM (ESSAY)
1. Tentukan berapa jumlah proton, netron dan elektron dari :
100 164 79 159
a. RH b. Nd c. Br d. Tb
45 60 35 65
  1. Lengkapi tabel berikut :
45
Sc
21
33
S
16
13
C
6
……….
………..
……….
Z
A
Jumlah p
Jumlah n
Jumlah e
14
15
18
19
188
79
  1. Tuliskan konfigurasi elektron dari :
a. F (no atom = 9)
b. Ga (no atom = 31)
a. I (no atom = 53)
a. Cr (no atom = 24)
a. Rn (no atom = 86)
4. Jika nukleon salah satu isotop uranium terdiri dari 92 proton dan 143 neutron, berikanlah notasi isotop unsur tersebut.
- 4 -
SOAL-SOAL STRUKTUR ATOM (OBJEKTIF)
1. Partikel atom yang tidak bermuatan adalah ………
a. Proton b. Neutron c. Elektron d. Inti atom d. Proton dan elektron
12 14
2. Unsur C dan C berbeda dalam jumlah ………
6 6
a. Elektron b. Proton c. Neutron d. Nomor atom d. Kulit elektron
39
3. K, maka konfigurasi elektron per kulit adalah ………
19
a. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1
b. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d1
c. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 4s2
d. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 4d1 5s2
e. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4so 3d1
4. Model atom roti kismis dikemukakan oleh ……..
a. Dalton b. Thompson c. Rutherford d. Maxwell e. Neils Bohr
5. Neils Bohr menemukan adanya :
a. Elektron dalam atom d. Inti atom
b. Neutron dalam atom e. Tingkat energi elektron
c. Proton dalam atom
II. Sistim Periodik Unsur
  1. Sejarah perkembangan sistem periodik
1. Penggolongan berdasar sifat kelogaman
Unsur dialam digolongkan menjadi unsur logam dan non logam
2. Menurut Debereiner
Debereiner menemukan adanya keteraturan hubungan berat atom antara 3 buah unsur yang mempunyai sifat kimia yang mirip
Bila ketiga unsur tersebut diurutkan menurut naiknya atom maka berat atom unsur ditengah sama dengan rata-rata dari unsur ke 1 dan 3 (hk. Triade)
3. Menurut John Newlands
Newland menyusun daftar unsur menurut kenaikan berat atom. Ada perulangan sifat setiap 8 unsur (Hk. Oktaf)
- 5 -
Dari daftar tersebut dapat dilihat yang termasuk dalam 1 golongan adalah :
Li, Na, K Be, Mg, Ca B, Al C,Si dst
4. Menurut Mendeleyer dan Lothar Meyer
Unsur disusun berdasar kenaikan berat atom dan persamaan sifat. Sifat periodik unsur adalah merupakan fungsi periodik dari berat atomnya.
5. Sistem Periodik Modern/Panjang
Disusun menurut kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat
Dalam sistem periodik modern ini berbentuk tabel yang terdiri dari 2 lajur :
- Lajur vertikal (tegak) disebut golongan yang disusun atas kemiripan sifat
- Lajur horizontal (datar) disebut periode yang disusun atas kenaikan nomor atomnya.
Yang kita gunakan sampai sekarang ini adalah sistem periodik modern.
Dalam sistem periodik modern golongan dibagi menjadi 2 yaitu golongan utama (A) dan transisi (B) yang terletak diantara golongan IIA dengan IIIA.
Penamaan khusus untuk beberapa golongan adalah :
Golongan IA disebut golongan Alkali
IIA Alkali tanah
VIIA Halogen
VIIIA Gas mulia
· Catatan : semua siswa harus punya daftar/tabel periodik unsur
  1. Konfigurasi elektron dan sistem periodik.
Berdasarkan konfigurasi elektronnya, maka kedudukan unsur dalam sistem periodik dapat diketahui baik golongan maupun pereodenya.
- Golongan : ditentukan dari jumlah elektron di kulit terluar (elektron valensi)
- Pereode : ditentukan oleh nomor kulit terluar.
- 6 -
Secara skematis cara penentuan golongan dan pereode.
Pereode = - no kulit terluar/terbesar
(horizontal) - harga : 1 – 7
Sistem blok s : sx gol = x
Periodik Utama
Golongan = - elektron (A) blok p:sxpy gol = x+y
(vertikal) valensi blok d : s
Transisi jika : x+y = 8,9,10 VIIIB
(B) x+y = 11 IB
x+y = 12 IIB
blok f : 4f : lantanida
IIIB
5f : aktinida
Contoh :
19K : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 : Gol : IA, pereoda : A
33As : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p3 : Gol : VA, pereoda : A
25Mn : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d5 : Gol : VIIB, pereoda : A
30Zn : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 : Gol : IIB, pereoda : A
  1. Sifatx periodik unsur
Ada 4 sifatx unsur yang berurutan secara periodik yaitu :
1. Jari atom (r) : jarak dari inti atom sampai ke kulit yang terluar
- dalam 1 golongan (dari atas ke bawah) jarix makin besar
- dalam 1 pereode (dari kiri ke kanan) jarix makin kecil
2. Energi ionisasi : energi yang diperlukan oleh atom/ion untuk melepaskan 1 elektron terluar.
- dalam 1 golongan : energi ionisasi makin kecil
- dalam 1 pereode : energi ionisasi makin besar
3. Afinitas elektron : energi yang dibebaskan oleh atom untuk menerima sebuah elektron.
- dalam 1 golongan : afinitas elektron makin kecil
- dalam 1 pereode : afinitas elektron makin besar
4. Keelektronegatifan : kemampuan suatu unsur menarik atom/unsur lain sehingga menjadi bermuatan negatif.
- dalam 1 golongan : keelektronegatifan makin kecil
- dalam 1 pereode : keelektronegatifan makin besar
secara skematis, sifatx periodik unsur dalam 1 golongan dan pereode.
1 pereode makin ke kanan
- 7 -
1 golongan - Jarix atom : makin kecil
makin ke - Energi ionisasi : makin besar
atas - Afinitas elektron : makin besar
- Elektronegativitas : makin besar
Soalx sistem periodik unsur
1. Letak golongan unsur dalam sistem periodik ditentukan oleh ……….
a. Jumlah elektron valensi d. Massa atom unsur
b. Susunan elektron valensi e. Volume atom
c. Jumlah kulit elektron
2. Dalam sistem periodik panjang, unsur transisi terletak antara golongan ……..
a. IIA dan IIB d. IA dan IIA
b. IIIB dan IIB e. IIB dan IIIB
c. IIA dan IIIA
3. Unsur yang tidak termasuk gas mulia ialah ………
a. He b.Ne c. Se d. Kr e. Rn
4. Sistem periodik unsur disusun berdasarkan ………
a. Sifat fisik unsur d. Massa atom relatif unsurx
b. Sifat kimia unsur e. Volume atom
c. Susunan elektron dari unsurx
5. Unsur dengan susunan elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 dalam sistem periodik terletak pada ………..
a. Pereode 3 golongan IIIA d. Pereode 5, golongan IIIA
b. Pereode 3 golongan IIA e. Pereode 5, golongan VA
c. Pereode 3 golongan VA
SOALx ESSAY :
1. Tentukan golongan dan pereode dari unsurx berikut :
( tentukan dulu konfigurasi elektronnya )
a. 11Na f. 87Fr
b. 20Ca g. 6C
c. 18Ar h. 13Al
d. 35Br i. 17Cl
e. 27Co j. zHe
2. Tentukan nomor atom dari unsurx berikut yang terletak pada :
a. Periode 1 golongan IIIA d. Pereode 3, golongan VIA
b. Pereode 2 golongan IVA e. Pereode 3, golongan VIIIA
c. Pereode 2 golongan V
- 8 -
3. Bila diketahui lima buah unsur berikut :
13Al 15P 17Cl 19K dan 20Ca
Susunlah kelima unsur tersebut berdasarkan urutan pertambahan/kenaikan dari :
a. Jarix atomnya
b. Energi ionisasinya
c. Afinitas elektronnya